Memahami Ketentuan 3.500 Lot dan Dampaknya bagi Pialang SPA

 

Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) menetapkan target minimum 3.500 lot transaksi per bulan bagi setiap pialang SPA (Sistem Perdagangan Alternatif) sebagai bagian dari pengawasan dan pembinaan terhadap industri perdagangan berjangka di Indonesia, sesuai dengan Perka :

  • Perka Bappebti No. 69 Tahun 2009: menetapkan 3.500 lot/bln untuk pialang, dan 10.500 lot/bln untuk penyelenggara SPA.

  • Perka Bappebti No. 85 Tahun 2010: menyederhanakan keduanya menjadi 3.500 lot/bln.

Ketentuan Resmi

  • Pialang Berjangka wajib melakukan minimal 3.500 lot per bulan transaksi.

  • Penyelenggara SPA memiliki kewajiban lebih tinggi, yaitu 10.500 lot per bulan yang kemudian ketentuan 10.500 lot bagi penyelenggara SPA ini dicabut dan tidak berlaku sejak diundangkannya Peraturan Bappebti Nomor 6 Tahun 2023.

  • Selain itu, setidaknya 5% dari total transaksi tersebut harus dilakukan secara multilateral di bursa berjangka, untuk mendorong likuiditas pasar Antara News+4Bappebti+4Bisnis.com+  

Maksud dan Tujuan Ketentuan ini
A. Menjaga Kelangsungan Bisnis Pialang

Memastikan bahwa pialang dan penyelenggara SPA benar-benar aktif dalam operasional usaha dan mampu menutup biaya operasional. Dengan volume minimum, mereka tidak hanya sekadar berizin tetapi juga menjalankan aktivitas perdagangan yang berarti Bappebti+1Antara News+1.

B. Mencegah Praktik yang Merugikan Nasabah

Pialang atau SPA yang volume transaksinya kecil atau pasif berisiko melakukan praktik tidak sehat demi menutup biaya, misalnya manipulasi atau potensi konflik kepentingan. Ketentuan ini dipakai sebagai filter untuk penyedia jasa yang tidak profesional Bappebti+13Bappebti.

C. Meningkatkan Likuiditas Pasar

Dengan menetapkan batas minimum transaksi dan proporsi transaksi multilateral di bursa resmi, maka likuiditas bursa berjangka nasional meningkat, yang pada akhirnya mendorong efisiensi pasar dan memperbaiki harga kontrak berjangka Bappebti+6Bisnis.com+6Antara News+6.

D. Mendorong Transaksi Multilateral

Memastikan minimal 5% dari total transaksi dilakukan melalui bursa berjangka sebagai transaksi terbuka (multilateral), bukan hanya bilateral via SPA. Ini memperkuat transparansi dan daya tarik pasar kepada investor umum Bappebti.

E. Efisiensi dan Rasionalisasi Jumlah Pialang:

Dengan adanya batas minimal, Bappebti dapat menyaring pialang yang tidak aktif atau tidak mampu bersaing secara sehat. Ini juga bagian dari kebijakan rasionalisasi agar industri tidak terlalu jenuh oleh banyaknya pialang dengan volume kecil.

Manfaat Ketetapan 3.500 Lot
  • Pasar Lebih Transparan dan Teratur
    Dengan volume transaksi yang cukup, harga terbentuk dengan mekanisme pasar yang sehat dan transparan, meminimalkan risiko distorsi harga.

  • Meningkatkan Proteksi bagi Nasabah
    Pialang dengan aktivitas transaksi memadai cenderung memiliki modal yang cukup dan sistem pengelolaan risiko yang baik, sehingga melindungi kepentingan nasabah.

  • Mencegah Adanya Pialang “Fiktif” atau “Gantung”
    Ketentuan ini menekan keberadaan pialang yang hanya beroperasi secara administratif tanpa aktivitas nyata, yang berpotensi merugikan nasabah.

  • Memudahkan Pengawasan Regulator
    Regulator (Bappebti) dapat memantau dan mengevaluasi pialang berdasarkan kinerja transaksi nyata, sehingga penegakan aturan dan sanksi menjadi lebih efektif.


Dampak dari Ketetapan 3.500 Lot

Positif

  • Peningkatan Likuiditas dan Aktivitas Pasar
    Volume transaksi yang cukup membuat pasar SPA menjadi lebih aktif dan likuid, memudahkan transaksi dan penetapan harga.

  • Meningkatkan Kepercayaan Pasar dan Investor
    Regulasi yang ketat menunjukkan bahwa pialang yang beroperasi telah memenuhi standar minimum, sehingga meningkatkan kepercayaan investor.

  • Mendorong Pialang untuk Berinovasi dan Profesional
    Untuk mencapai target transaksi, pialang terdorong mengembangkan strategi bisnis, layanan, dan teknologi.

Potensi Negatif atau Tantangan
  • Beban bagi Pialang Kecil
    Pialang baru atau kecil mungkin kesulitan mencapai target 3.500 lot per bulan, sehingga berisiko terkena sanksi administratif atau bahkan pencabutan izin.

  • Risiko Konsentrasi Pasar
    Jika terlalu banyak pialang kecil yang keluar karena tidak mampu memenuhi ketentuan, pasar bisa menjadi kurang kompetitif dan terkonsentrasi pada pemain besar.

  • Kebutuhan Modal dan Infrastruktur Lebih Besar
    Pialang harus meningkatkan modal, sumber daya manusia, dan sistem TI untuk memenuhi target transaksi.

Konsekuensi Jika Tidak Mencapai Target:

Pialang SPA yang tidak memenuhi target 3.500 lot/bulan selama 3 bulan berturut-turut dapat dikenai sanksi administratif oleh Bappebti, termasuk:

  • Peringatan tertulis,

  • Pembekuan izin usaha,

  • Hingga pencabutan izin jika tidak ada perbaikan.

Kesimpulan

Ketentuan minimal 3.500 lot transaksi per bulan bagi pialang SPA merupakan langkah penting untuk menjaga integritas dan profesionalisme pasar berjangka di Indonesia. Aturan ini memastikan pasar tetap aktif dan terpercaya, sekaligus mendorong pialang meningkatkan layanan dan strategi bisnis mereka.

Sharing News in a Spirit of Love